Kamis, 26 April 2012

Web Multimedia


Situs web yang kita jumpai di cyberworld makin bervariatif dan kreatif. Mereka tak hanya menampilkan informasi melalui teks dan link, namun hampis seluruh web dilengkapi dengan berbagai multimedia. Multimedia adalah gabungan dari teks dan grafik, maupun dengan audio, video, bahkan virtual-reality. Bagaimana web memanfaatkannya?
Grafik
Grafik (graphic) adalah perwakilan bentuk digital dari informasi non-teks seperti gambar atau foto. Bentuk yang paling umum adalah JPEG dan GIF. JPEG menekankan pada ukuran yang kecil dengan hasil yang maksimum. Sedangkan GIF menekankan kompresi untuk gambar yang hanya memiliki sedikit jangkauan warna.
Tidak jarang suatu situs hanya menampilkan gambar berupa Thumbnail, karena proses loading file grafis dapat memakan waktu yang lama. Thumbnail adalah gambar dengan ukuran lebih kecil, dalam hal bentuk dan kapasitas, yang merupakan perwalikan dari gambar aslinya. Jika ingin menampilkan gambar sebenarnya, cukup klik saja gambar thumbnail ini. Misalnya pada saat melakukan pencarian gambar di Google, maka hasil pencarian akan berupa kumpulan thumbnail yang ukurannya kecil.

Animasi
Bule menyebutnya animation, merupakan multimedia yang menampilkan sederetan gambar diam secara berurutan, sehingga terkesan dinamis. Efek yang ditimbulkan cukup menarik, karena tampilan jadi lebih indah.

Audio
Bukan hanya lagu, tapi perkataan maupun suara-suara lainnya termasuk dalam golongan audio. Di Web, kita bisa mendengarkan file-file audio untuk menambah mood atau menarik minat. Kita juga bisa mendownload dari net dan menyimpannya di hardisk. (Hati-hati ada UU Hak Cipta!) Format MP3 merupakan salah satu yang populer, mampu memperkecil ukuran asli hingga 1/10 kali tanpa mengubah kualitas.
Beberapa aplikasi Web menggunakan audio secara streaming, dengan mentransfer secara kontinu dan merata. Hal ini memungkinkan kita mengunduh sambil mendengarkannya.
Podcasting adalah salah satu contoh penyampaian informasi dengan audio. Suara direkan dalam format MP3 dan dapat diakses serta didownload. Ada juga yang menggolongkan aktifitas Podcasting ini dengan Blogging, hanya saja medianya berbeda.

Video
Video terdiri dari gambar-gambar bergerak dan dupitar pada kecepatan yang berlainan. Umumnya dilengkapi dengan suara atau audio. Kita bisa menonton video televisi di internet, baik rekaman maupun langsung. Ukuran video biasanya dikompresi karena ukurannya relatif besar, dan berdurasi kurang dari 10 menit karena proses download yang lama. MPEG (Moving Pictures Experts Group) mendefinisikan standar video secara meluas, yaitu MPEG-4. Proses streaming juga dapat kita jumpai di sini.

Virtual Reality (VR)
Multimedia ini memungkinkan kita melihat atau menikmati tampilan 3-D yang dapat dijelajahi decara interaktif oleh pengguna. Mirip game 3D.

Plug-In
Kadang-kadang, suatu program Web membutuhkan aplikasi khusus untuk mengampilkan multimedia di situsnya. Aplikasi tambahan ini disebut Plug-In. Biasanya plug-in disediakan secara gratis di dunia maya. Misalnya Acrobat Reader, Flash Player, QuickTime dan masih banyak lagi.

Multimedia
'Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia game.
Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.
Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara). Dalam perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan konsupsi indra penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan sense realistis.
Bau mulai menjadi bagian dari multimedia sejak ditemukan teknologi reproduksi bau melalui telekomunikasi. Dengan perangkat input pendeteksi bau, seorang operator dapat mengirimkan hasil digitizing bau tersebut melalui internet. Komputer penerima harus menyediakan perangkat output berupa mesin reproduksi bau. Mesin reproduksi bau ini mencampurkan berbagai jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan output berupa bau yang mirip dengan data yang dikirim dari internet. Dengan menganalogikan dengan printer, alat ini menjadikan feromon-feromor bau sebagai pengganti tinta. Output bukan berupa cetakan melainkan aroma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar