Situs
web yang kita jumpai di cyberworld makin bervariatif dan kreatif. Mereka tak
hanya menampilkan informasi melalui teks dan link, namun hampis seluruh web
dilengkapi dengan berbagai multimedia. Multimedia adalah gabungan dari teks dan
grafik, maupun dengan audio, video, bahkan virtual-reality. Bagaimana web
memanfaatkannya?
Grafik
Grafik (graphic) adalah perwakilan bentuk digital
dari informasi non-teks seperti gambar atau foto. Bentuk yang paling umum
adalah JPEG dan GIF. JPEG menekankan pada ukuran yang kecil dengan hasil yang
maksimum. Sedangkan GIF menekankan kompresi untuk gambar yang hanya memiliki
sedikit jangkauan warna.
Tidak jarang suatu situs hanya menampilkan gambar
berupa Thumbnail, karena proses loading file grafis dapat memakan waktu yang
lama. Thumbnail adalah gambar dengan ukuran lebih kecil, dalam hal bentuk dan
kapasitas, yang merupakan perwalikan dari gambar aslinya. Jika ingin
menampilkan gambar sebenarnya, cukup klik saja gambar thumbnail ini. Misalnya
pada saat melakukan pencarian gambar di Google, maka hasil pencarian akan
berupa kumpulan thumbnail yang ukurannya kecil.
Animasi
Bule menyebutnya animation, merupakan multimedia
yang menampilkan sederetan gambar diam secara berurutan, sehingga terkesan
dinamis. Efek yang ditimbulkan cukup menarik, karena tampilan jadi lebih indah.
Audio
Bukan hanya lagu, tapi perkataan maupun
suara-suara lainnya termasuk dalam golongan audio. Di Web, kita bisa
mendengarkan file-file audio untuk menambah mood atau menarik minat. Kita juga
bisa mendownload dari net dan menyimpannya di hardisk. (Hati-hati ada UU Hak
Cipta!) Format MP3 merupakan salah satu yang populer, mampu memperkecil ukuran
asli hingga 1/10 kali tanpa mengubah kualitas.
Beberapa aplikasi Web menggunakan audio secara
streaming, dengan mentransfer secara kontinu dan merata. Hal ini memungkinkan
kita mengunduh sambil mendengarkannya.
Podcasting adalah salah satu contoh penyampaian
informasi dengan audio. Suara direkan dalam format MP3 dan dapat diakses serta
didownload. Ada juga yang menggolongkan aktifitas Podcasting ini dengan
Blogging, hanya saja medianya berbeda.
Video
Video terdiri dari gambar-gambar bergerak dan
dupitar pada kecepatan yang berlainan. Umumnya dilengkapi dengan suara atau
audio. Kita bisa menonton video televisi di internet, baik rekaman maupun
langsung. Ukuran video biasanya dikompresi karena ukurannya relatif besar, dan
berdurasi kurang dari 10 menit karena proses download yang lama. MPEG (Moving
Pictures Experts Group) mendefinisikan standar video secara meluas, yaitu
MPEG-4. Proses streaming juga dapat kita jumpai di sini.
Virtual
Reality (VR)
Multimedia ini memungkinkan kita melihat atau
menikmati tampilan 3-D yang dapat dijelajahi decara interaktif oleh pengguna.
Mirip game 3D.
Plug-In
Kadang-kadang, suatu program Web membutuhkan
aplikasi khusus untuk mengampilkan multimedia di situsnya. Aplikasi tambahan
ini disebut Plug-In. Biasanya plug-in disediakan secara gratis di dunia maya.
Misalnya Acrobat Reader, Flash Player, QuickTime dan masih banyak lagi.
Multimedia
'Multimedia adalah penggunaan komputer untuk
menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat
bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi,
berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam
dunia hiburan. Selain dari dunia hiburan, Multimedia juga diadopsi oleh dunia
game.
Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan
dan bisnis. Di dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran,
baik dalam kelas maupun secara sendiri-sendiri. Di dunia bisnis, multimedia
digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media
kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.
Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang
menjadi konsumsi indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan
gambar gerak rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara). Dalam
perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (gerak) dan bau yang merupakan
konsupsi indra penciuman. Multimedia mulai memasukkan unsur kinetik sejak
diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi yang digabungkan dengan gerakan
pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik dan film 3 dimensi membangkitkan
sense realistis.
Bau mulai menjadi bagian dari multimedia sejak
ditemukan teknologi reproduksi bau melalui telekomunikasi. Dengan perangkat
input pendeteksi bau, seorang operator dapat mengirimkan hasil digitizing bau
tersebut melalui internet. Komputer penerima harus menyediakan perangkat output
berupa mesin reproduksi bau. Mesin reproduksi bau ini mencampurkan berbagai
jenis bahan bau yang setelah dicampur menghasilkan output berupa bau yang mirip
dengan data yang dikirim dari internet. Dengan menganalogikan dengan printer,
alat ini menjadikan feromon-feromor bau sebagai pengganti tinta. Output bukan
berupa cetakan melainkan aroma.